Kamis, 17 Juli 2008

Dalam Pusaran Waktu


Waktu terus berjalan tak kenal henti, bagai iringan awan yang ditiup angin. Usiapun semakin merambat tua. Tak terasa, jatah hidup kita semakin berkurang mendekati masa akhir. Rasanya, diantara kita yang telah berusia remaja, baru kemarin menikmati masa kanak-kanak. Demikian pula yang beranjak dewasa, seakan masa remaja juga belum lama berselang. Kini diantara kita ada yang telah beputra tiga, empat, lima dan seterusnya. Dan waktu yang telah berlalu tak mungkin bisa kita putar ulang pada masa berikutnya.

Berkaca Diri
Ada baiknya kita hentikan sejenak rutinitas jadwal kepadatan kita. Kesibukan yang memenatkan jiwa. Saatnya menyisihkan waktu untuk mengaca diri. Apa yang telah kita torehkan dalam sejarah hidup kita selama ini. Karena sesungguhnya semuanya akan menentukan bahagia dan celaka kita diakhir kemudian. Adakah diantara kita yang masih sedemikian akrab dengan gelimang dosa ? Dosa-dosa yang kasat mata seperti zina dan sebagainya, atau yang kadang dianggap biasa seperti menggunjing (ghibah) , berdusta dan semisalnya. Adakah diantara kita yang masih bersikap malas terhadap pelaksanaan kewajiban-kewajiban. Shalat utamanya, masihkah ada rasa enggan atau berat melakukannya ? Atau belumkah tiba saatnya untuk menjadikan masjid sebagai pos aktifitas ibadah kita?. Sudahkah selama ini ibadah mahdhah kita juga berpengaruh terhadap akhlak keseharian kita kepada sesama, sehingga kita jauh dari mendhalimi saudara, ataukah justru kita masih asyik berbuat aniaya pada orang lain ? Hendaklah setiap diri takut akan menjadi orang yang bangkrut pada hari kiamat karena aniaya yang dilakukannya didunia. Rasulullah pernah mengingatkan kita :
‘’ Sesungguhnya orang-orang yang bangkrut dikalangan umatku yaitu orang yang datang pada hari kiamat dengan pahala shalat, shiyam, zakat, tetapi ia juga telah mencela si fulan, menuduh si fulan, memakan harta fulan, menumpahkan darah si fulan. Maka si fulan tersebut diberi kebaikan kebaikannya, jika kebaikannya telah habis sebelum habis urusannya maka ia diberi dosa-dosa mereka, lalu dilemparkannya kepadanya kemudian ia dilemparkan ke neraka.” (Shahih Muslim)
Pertanyaan-pertanyaan lainnya masih perlu kita lontarkan pada diri, agar kekurangan diri segera terdeteksi. Kemudian menguatkan azzam, agar disisa usia kita, langkah-langkah ke depan semakin baik dan tertata. Agar waktu yang ada semakin berdaya guna untuk persiapan bekal mengarungi masa depan tak bertepi.